Selasa, 14 Januari 2014

Tugas Softskill Ilmu Sosial Dasar

D’Champ Yayasan Pendidikan Untuk Anak Jalanan

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam membentuk gambaran masa depan bangsa. Melalui pendidikan,karakter bangsa di masa depan dapat terlihat dari kualitas pendidikan yang sudah diterapkan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan yang nomor satu, tak tekecuali di Indonesia.Bahkan di Indonesia sendiri, sudah ada Undang-Undang Dasar yang mengatur tentang pendidikan yaitu UUD Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.Namun, rupanya pendidikan merupakan barang yang mahal dan mewah untuk anak-anak dari golongan keluarga kurang mampu.Jangankan untuk menempuh pendidikan, untuk makan sehari-hari pun mereka masih kesulitan.Alhasil kesempatan untuk mengenyam pendidikan bukan menjadi prioritas orang tua mereka,jika dibandingkan dengan harus membantu orang tua mencari nafkah. Dalam hal tersebut menimbulkan anak yang putus sekolah atau tidak bersekolah banyak yang turun ke jalanan seperti mengamen,mengemis, atau sekalipun berjualan di jalan dan sebagian banyak dari mereka yang membantu orang tuanya bekerja di pasar. Melihat kenyataan bahwa pemerintah sudah memprogramkan sekolah gratis mulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK),Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) namun masih banyak anak Indonesia yang masih tidak bisa bersekolah. Tidak hanya pemerintah yang berupaya memberikan pendidikan untuk para penerus bangsanya, sekolah-sekolah non formal pun mulai bertebaran memberikan pendidikan-pendidikan bagi anak-anak yang tidak dapat bersekolah.

Faktor-faktor fisiologis ini mencakup faktor material pembelajaran, faktor lingkungan, faktor instrumental dan faktor kondisi individual subjek didik. Material pembelajaran turut menentukan bagaimana proses dan hasil belajar yang akan dicapai subjek didik. Karena itu, penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan kesesuaian material pembelajaran dengan tingkat kemampuan subjek didik juga melakukan gradasi material pembelajaran dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat lebih kompeks.

Faktor lingkungan, yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial, juga perlu mendapat perhatian. Belajar dalam kondisi alam yang segar selalu lebih efektif dari pada sebaliknya. Demikian pula, belajar padapagi hari selalu memberikan hasil yang lebih baik dari pada sore hari. Sementara itu, lingkungan sosial yang hiruk pikuk, terlalu ramai, juga kurang kondisif bagi proses dan pencapaian hasil belajar yang optimal.Tidak hanya pelajaran sekolah pada umumnya yang diberikan, pendidikan keterampilan pun juga diberikan demi mengasah kemampuan anak-anak tersebut.

Pada tanggal 16 dan 17 November 2013, saya dan teman-teman mengunjungi salah satu yayasan sosial di daerah JL.Kemang Utara IX RT 011/RW 04 Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Yayasan yang bernama D’Champ Social School tersebut merupakan tempat untuk menampung para anak-anak jalanan dan memberikan pendidikan atau tempat belajar bagi para anak-anak jalanan. D’Champ Social School berdiri sejak 2 tahun yang lalu dengan jumlah pengurus sebanyak 5 orang mahasiswa. Akses menuju yayasan tersebut tidaklah mudah. Berada di belakang pasar Kemang, akses menuju tempat tersebut melewati jalan sempit dan lingkungan kumuh  para pemulung yang ada di daerah tersebut.

Tempat belajar di yayasan tersebut bisa dikatakan sangat memprihatikan dan jauh dari kata nyaman serta layak untuk belajar. Tempat belajar yang mereka tempati adalah sepetak kontrakan yang disewa oleh pengurus yayasan. Kegiatan belajar tidak akan berjalan efektif sebagaimana mestinya manakala Jakarta sedang diguyur hujan deras.Jika sudah begitu,dapat dipastikan tempat ini akan tergenang oleh banjir.

Awal mulanya yayasan D’Champ Social Shool didirikan oleh 5 orang pengurus saja, yayasan tersebut tadinya berada di dalam sebuah masjid karena oleh warga sekitar masjid digunakan sebagai sarana ibadah dan daya tamping anak-anak semakin banyak makayayasan tersebut pindah kesebuah sepetak kontrakan. Di depan yayasan tersebut dibangun sebuah saung kecil yang digunakan untung menampung mereka belajar dikarenakan di dalam tersebut hanya cukup menampung sedikit anak-anak. Fasilitas yang terdapat di dalam yayasan tersebut sangatlah minim sekali hanya sebuah papan tulis, rak buku, rak sepatu, dan alas sebai tempat mereka untuk belajar. Kelengkapan buku yang mereka miliki juga sangatlah minim sekali boleh dikatakan tidak lengkap buku yang mereka punya itupun buku yang mereka punya merupakan sumbangan dari para donatur.

Kegiatan belajar mengajar biasanya dilakukan pada hari minggu dimulai dari jam 10:00 pagi sampai jam 12:00 siang. Jumlah anak-anak yayasan D’Champ Social School berkiasar antara 50 sampai 60 setiap harinya. Mereka berasal dari anak-anak sekitar yayasan yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Anak-anak yang berada di yayasan tersebut mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK),Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), materi yang diajarkan mengikuti kurikulum yang disesuaikan pada sekolah-sekolah umumnya. System belajar mereka biasanya dibagi dalam beberapa kelompok yang tingkat TK sampai SD biasanya berada di dalam ruangan dan yang SMP biasanya di luar atau berada di saung kecil yang di bangun didepan yayasan. Yayasan tersebut juga sangat di dukung dan di tanggapi sebagai sebuah wadah yang positif dari warga sekitar bahkan warga sekitar menginginkan kalu kegiatan berlangsung seminggu 3 kali atau kalo bisa setiap hari. Dan yayasan ini tidak dipungut biaya apapun dari anak-anak alias gratis. Masalah yang dihadapi yayasan D’Champ Social School yaitu kuragnya tenaga pengajar untuk anak-anak jalanan di yayasan itu, tempat dan fasilitas yang kurang layak, kelengkapan dan peralatan belajar yang sangat kurang mengingat banyaknya anak-anak yang bertambah setiap harinya untuk belajar ditempat tersebut. Satu hal yang sangat penting yaitu penanaman pendidikan moral dan pendidikan psikis yang harus di berikan kepada anak-anak di yayasan D’Champ School.

Ketika saya dan teman-teman saya berkunjung ke yayasan D’Champ Social School mengadakan sebuah kegiatan yang bertujuan memberikan sedikit ilmu dan pengetahuan untuk anak-anak yang berada di yayasan D’Champ Social School. Kami mengadakan 2 kali kunjungan ke yayasan anak-anak jalanan tersebut, anak-anak sangat antusias ketika kami berkunjung pada saat pertama kali bahkan mereka sangat riang dan bergembira saat saya dan teman-teman memberikan sebuah pelajaran kepada mereka. Pelajaran yang saya dan teman-teman berikan yaitu seuah pelajaran dasar untuk taman kanak-kanak seperti berhitung, bernyanyi, dan dan belajar bahasa inggris untuk anak-anak SD dan SMP kami mengajarkan sesuai dengan pelajaran yang mereka dapat dari sekolah mereka. Pada kunjungan kedua saya dan teman-teman memberikan pelajaran keterampilan membuat seni origami, anak-anak sangat kreatif membuatnya sehingga kami senang memberikan pelajaran kepada mereka.

Kesan-kesan yang saya dapatkan setelah berkunjung dan melihat langsung anak-anak di yayasan tersebut adalah mensyukuri masih bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi, ketika berkunjung ke yayasan tersebut lebih banyak dan mengenal berbagai karakter sifat anak-anak yang terlihat senang walaupun keadaan belajar mereka tidak nyaman. Berkunjung ke yayasan D’Champ Social School memberikan kegiatan positif untuk saya dan teman-teman. Dan saya juga senang bisa berbagi ilmu walaupun sedikit yang saya berikan ke anak-anak yayasan D’Champ Social School.  Pendidikan adalah hal yang sangat berharga bagi setiap orang, dengan pendidikan kita bisa mengetahui sesuatu yang awalnya tidak tahu akhirnya menjadi tahu, dan dari pendidikan kita bisa membangun masa depan bangsa yang lebih cerdas.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar